Pasti Anda pernah merasa hidup ini tak lagi menggairahkan. Setiap hari hanya melakukan tumpukan pekerjaan yang tidak memberikan sedikit ruang bagi Anda untuk memikirkan kebahagiaan diri sendiri. Belum lagi teman sekerja yang mengeluh karena menganggap Anda tidak melakukan pekerjaan dengan semestinya. Ditambah lagi si bos yang menuntut ini itu dan menambahkan pekerjaan Anda.
Seminggu dua minggu hal ini mungkin masih bisa Anda atasi. Tapi jika sudah dalam hitungan bulan, tentu motivasi diri Anda akan mati. Anda akan hidup tanpa hati, hanya mengerjakan rutinitas tanpa mampu mengembangkan berbagai kelebihan yang sebenarnya Anda miliki.
Omelan teman dan bos juga akan memperburuk kualitas hidup Anda. Lama-kelamaan Anda akan menganggap diri sering salah, tidak teliti, tak mampu mengerjakan, hingga malas kerja, sama seperti yang mereka nilai terhadap Anda. Padahal apa yang sesungguhnya terjadi pasti bukan seperti itu.
Anda dipekerjakan di tempat Anda kini berkarya tentu karena kemampuan yang Anda miliki. Anda memenuhi kualifikasi yang ditentukan dan digaji secara sesuai dengan kemampuan Anda tersebut. Jika sekarang merasa bahwa beban pekerjaan Anda bertambah, berarti Anda dianggap mampu untuk melakukannya. Bos pasti tak sekadar memberi pekerjaan tambahan, tanpa mempertimbangkan kemampuan Anda bukan?
Di saat Anda merasa lelah dan sedih akibat tugas yang dibebankan kepada Anda, sisihkan sedikit waktu untuk diri sendiri. Anda membutuhkan sesuatu untuk kembali memotivasi diri Anda dengan cara:
1. Bersikap lunak pada diri Anda
Tak perlu memasukkan hati apa yang orang nilai terhadap diri Anda. Anda sudah melakukannya dengan segala kemampuan dan tak perlu menyalahkan diri. Banyak faktor yang menyebabkan kesalahan dan faktor-faktor itulah yang harus Anda ketahui, agar Anda bisa mengantisipasinya. Dengan demikian kesalahan dapat dikurangi.
2. Bersikap positif setiap pagi
Jangan pernah berhenti berharap untuk bisa mendapatkan yang terbaik, sebab Anda layak untuk itu. Untuk bisa memiliki harapan, bersikaplah positif sejak Anda membuka mata untuk memulai aktivitas. Katakan bahwa Anda mampu melakukannya dan mereka semua yang membuat Anda kesal akan menyesal.
3. Fokus pada proses, bukan tujuan
Fokus pasti juga penting, sebab ke sanalah Anda akan menuju. Namun jangan lupa, untuk mencapai tujuan itu Anda harus melewati serangkaian proses yang tak mudah, naik turun, dan melelahkan. Proses inilah yang harus Anda lewati tanpa perlu berubah menjadi beban mental.
4. Bersahabatlah
Temukanlah seorang teman yang bisa diajak berbagi dan mampu menjadi sandaran Anda di kala sedih dan susah. Demikian juga Anda baginya. Sahabat biasanya bisa diandalkan untuk membuka mata Anda pada kelebihan-kelebihan yang Anda miliki. Sebab di kala motivasi diri sedang down, seseorang sering kehilangan kemampuan untuk melihat kebaikan-kebaikan yang ada pada dirinya.
(dari berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment