Tuesday, April 26, 2011

Kapan Anak Bisa Mulai Diajak Berempati?

Setiap orang tua mengharapkan anak-anak mereka tumbuh sempurna. Bukan hanya pandai dan berhubungan dengan IQ (Intelligence Quotient/kecerdasan), tapi juga memiliki sikap yang baik dengan indikasi EQ (Emotional Quotient/kecerdasan emosional) yang baik pula.
Salah satu bentuk EQ adalah mampu berempati pada orang lain. Mampu merasakan kondisi emosional orang lain, sehingga bisa menjalin hubungan atau kekraban dengan orang lain. Empati bisa dikatakan sebagai dasar paling penting dalam setiap interaksi sosial.
Itulah mengapa empati harus dimiliki setiap orang, sebab manusia adalah makhluk sosial. Dan rasa ini sebenarnya harus diasah sejak muda, dimana orangtua harus menjadi penuntunnya. Adapun bentuk-bentuk pelatihan empati yang dapat diberikan orangtua kepada anak bisa diberikan dalam cara:
1. Memberi teladan
Perasaan belas kasihan anak akan terasah jika ia melihat sendiri bagaimana Anda menolong tetangga yang mungkin ingin meminjam tangga, misalnya. Atau biarkan anak melihat Anda menolong temannya yang terjatuh dari sepeda. Hal-hal seperti ini akan membekas di hatinya dan membuatnya termotivasi melakukan hal yang sama.
2.Beri pujian
Teladan dari Anda sangat mungkin untuk dilakukannya suatu hari nanti. Dan bila ini terjadi berikanlah pujian yang tulus, sehingga ia ingin melakukannya di kemudian hari.
3.Ikutsertakan dalam kegiatan sosial
Bila anak masih tergolong sangat muda, ikutsertakan dalam kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggal. Mulailah dari kegiatan seperti mengumpulkan pakaian bekas dengan melibatkan anak untuk memilih mana pakaiannya yang ingin diberikan kepada orang lain atau meminjamkan barang miliknya kepada teman yang membutuhkan.
Rasa empati dapat diperkenalkan pada anak sejak usianya 2 tahun. Saat ini anak sudah mulai berinteraksi dengan orang lain, selain orangtuanya. Di usia ini pula anak biasanya sudah diperkenalkan dengan teman sebaya.
 (berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment